Mengenal Tari Bali

Pulau Bali  adalah merupakan pulau di Indonesia yang menjadi tempat yang baik bagi perkembangan seni tari, perkembangan tari bali yang baik danmempunyai ciri khas tidak lain karena di dalam kehidupan keagamaan masyarakat Bali.

Kehidupan tari Bali pada jaman masyarakat primitif (20.000 S.M. sampai 400 M) dapat dikatakan sama dengan  sama dengan kehidupan tari di daerah-daerah lain di Indonesia. Pada jaman itu tari bali masih bersifat magis dan sakral, serta disesuaikan dengansifat asli bangsa Indonesia yaitu demokratis.

Pada jaman masyarakat feodal (400 sampai 1945) di Bali terdapat perkembangan tari yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Pada permulaan jaman masyarakat feodal yang ditandai dengan masuknya unsur-unsur kebudayaan India, unsur kebudayaan Bali masih bertahan kuat sekali terutama kehidupan gotong royong. Pada jaman masyarakat feodal di Bali istana raja merupakan pusat perkembangan kebudayaan, tetapi perkembangan itu juga ada yang berada di luar tembok keraton. Dalam perkembangan tari baik di istana maupun dikalangan masyarakat memerlukan sekali tari sebagai salah satu kel;engkap[an upacara keagamaan. Perkembangan seni tari di Bali baik tari –tari istana maupun tari rakyat pada prinsipnya sama.

Pada jaman sekarang di Bali terdapat banyak  jenis tari pertunjukan atau hiburan seperti kehidupan tari di daerah lain. Sejak Indonesia merdeka tari Bali me ngalami proses modernisasi seperti kehidupan tari di Jawa.

A. CIRI-CIRI TARI BALI

Berdasarkan atas daerah perkembangannya tari Bali dapat dibedakan manjadi dua yaitu: gaya tari Bali selatan dan gaya tari utara. Gaya tari Bali utara memiliki ciri-ciri tarinya cepat dan kuat. Hal ini terlihat misalnya pada angkatan kaki yang tinggi pada tarian wanita. Sedangkan gaya tari bali selatan lebih halus, sebagai bukti bahwa gaya tari Bali utara lebih cepat dan kuat dari gaya Bali selatan adalah bahwa tari kebyar yang di Bali selatan umumnya dilakukan oleh seorang laki-laki dibali utara dilakukan oleh seorang wanita. Dilihat secara sepintas gaya Bali utara dan gaya Bali selatan sebenarnya perbedaannya tidak bersifat fondamental, bahkan kehidupan sekarang ini kedua gaya tersebut saling pengaruh mempengaruhi sehingga menjadi sebuah gaya tari yang khas yaitu gaya tari Bali.

Adapun ciri-ciri tari Bali adalah sebagai berikut :

  1. Tari bBali pada umumnya Bersifat Ekspresif, Hal ini terbukti pada gerakan mata yang sangat kocak. Seorang penari Bali apabila sudah mulai menari akan mengangkat alisnya sedikit ke atas, karena apabila hal ini tidak dilakukan tarian tersebut akan kosong tanpa ekspresi. Selain itu gerak mata pada tari Bali adalah ciri khas oleh daerah lain, gerak mata bisa dilakukan dengan cara cepat, lambat. Gerakan mata seperti itu di Bali disebut dengan Nyledet.
  2. Pada umumnya tari Bali bersifat dinamis selaras dengan musik pengiringnya yaitu gamelan Bali yang sangat dinamis pula. Setiap gerak pada Tari Bali seperti mata, kepala, tangan, kaki, bahu selalu bersamaan dengan ritme pukulan geraknya. Ritme tersebut pada setiap lagu sering berbeda-beda ada yang ritmenya cepat, lambat ada pula yang cepat sekali.
  3. Sikap atau posisi kaki pada tari Bali umumnya terbuka dan rendah bahkan ada yang sampai jongkok. Tetapi ada pula yang sikap dalam menari bentuk kaki tegak lurus.
  4. setiap gerakan tangan pada umumnya terbentuk agak diangkat ke atas sehingga bahu sering kali kelihatan ikut terangkat pula.

Disamping ciri-ciri di atas tari Bali juga ada tarian yang khusus haya dilakukan oleh seorang penari laki-laki saja atau perempuan saja. Tari yang khusus dilakukan oleh penari laki-laki misalnya Tari Topeng, Tari Jauk. Tari Baris. Tari yang dilakukan oleh penari perempuan saja misalnya Tari Legong, Tari Arja, Tari Pendet, Tari Sanghyang.

B.JNIS-JENIS TARI BALI

Menurut fungsinya jenis Tari Bali di bagi menjadi dua yaitu Tari-tarian yang penting bagi kehidupan agama dan adat istiadat Hindu Darma.

Golongan kedua tari-tari yang biasanya merupakan seni pertunjukan yang hanya disajikan untuk kepentingan keindahan saja. Tari golongan pertama bersifat sakral suci, Golongan kedua bersifat biasa atau sekuler.

Tari-tarian Suci/Sakral

Yang termasuk dalam tari-tarian suci atau sakral adalah tari-tarian yang berhubungan dengan kepercayaan serta agama masyarakat Bali yaitu Agama Hindu Darma. Secara fungsi dan isi tari-tarian sakral yang masuk kedalam tari sekuler dikelompokan menjadi :

1. Tari-tarian Pura

Tari-tarian Pura adalah tari-tarian persajian yang merupakan tarian religius yang sangat penting peranannya dalam Upacara-uapacara keagamaan Hindu Darma. Tarian Pura hanya disajikan pada upacara keagamaan yang diadakan pada saat tertentu secara periodik setiap tahun pada bulan purnama. Contoh Tari-tari Pura :

Ø Tari Pendet

Ø Tari Gabor

Ø Tari Rejan

Ø Tari Oleg

Ø Tari Mabuang

Ø Tari Pasraman

2. Tari-tarian Ritual

Tari ritual adalah sebuah tari yang digunakan untuk kepentingan upacara. Sebagai contoh seorang laki-laki yang sudah menginjak dewasa harus melewati ritual (Upacara) yaitu memperlihatkan kemahiran dalam olah keprajuritan contohnya Tari Baris.

3. Tari Sanghyang

Tari Sanghyang adalah sebuah tari kedewaan di Bali yang biasanya dipakai untuk menguir yang menjalar. Apabila di Bali terdapat Empidium, mulailah dimana-mana diselenggarakan Tari Sanghyang.

4. Tari Barong

Barong di Bali adalah figur Mitologi yang sangat terkenal. Barong adalah semacam binatang besar yang berkaki empat (Barong) yang merupakan pelindung bagi orang baik. Karena fungsinya untuk pelindung maka barong merupakan perwujudan dari kekuatan yang baik juga selalu akan bertarung melawan kekuatan jahat yaitu Rangda yang berupa raksasa wanita yang menakutkan.

TARI PENDET

Tari pendet awalnya sebuah tari pemujaan yang banyak di peragakan di pura, tempat ibadah umat hindu di Bali. Tari ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat laun para seniman Bali mengembangkan menjadi sebuah tari selamat datang. Meski tetap mengandung anasir sakral dan religius. Sebagai koreografer  tari pendet modern adalah I Wayan Rindi.

Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak serperti halnya tarian-tarian pertunjukan yang memerlukan pelatihan intensif, pendet dapat ditarikan oleh semua orang. Tarian ini diajarkan sekedar dengan menirukan atau mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan para senior yang mengerti  tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.

Tarian ini memiliki gerak yang dinamis dari pada tari rejang yang dilakukan secara kelompok atau pasangan. Tari ini biasanya disajikan menghadap kearah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing membawa sangku, kendi, cawan dan kelengkapan sesaji lainnya.

PERKEMBANGAN TARI PENDET

Tari pendet sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu sebelum akhirnya disusun lagi tahun 1951 oleh Wayan Rindi dan seorang penari Ketut Reneng. Hal ini disampaikan oleh Rektor ISI Bali I Wayan Dibia, 22 Agustus 2009. Kemudian tahun 1961 tarian ini disempurnakan lagi oleh Wayan Baratha yang awalnya hanya dilakukan 4 penari menjadi 5-7 penari. Pada saat pembukaan pesta olah raga tingkat asia di Jakarta tahun 1962 yang pada saat itu Presiden RI Soekarno ikut  mendorong proses penciptaan pendet massal. Tari pendet ini dikenal dengan sebutan Pendet Pujaastuti (guna membedakan dengan pendet upacara). Tari ini menjadi tari kolosal dengan jumlah penari 3000 penari yang 800 penari berasal dari pulau Bali.

Tari pendet merupakan tari kelompok yang dilakukan oleh peraga perempuan yang setiap penari membawamangkok perak (bokor) yang berisi bunga, pada akhir sajian ini menaburkan bunga yang dibawa ke arah penonton sebagai wujud dan ucapan terimakasih.

Deskripsi tari pendet yang dipakai sebagai pertunjukan biasa sebagai berikut.

Ø  Ngumbang luk penjalin berjalan kemuka belok kanan belok kiri dan ngentrag.

Ø  Duduk bersimpuh mengambil bunga lalu menembah dengan mangenjali.

Ø  Leher ngilek ke sampin kanan seraya nyledet. Gerakan ini dilakukan tiga kali        berturut-turut.

Ø  Ngagem kanan disertai luk nerudut dan nyledet ke samping kanan.

Ø  Ngenjet dengan badan berombak dan gerakan tangan ngombak ngangkel.

Ø  Agem kiri disertai luk nerudut dan nyledet kesebelah kiri.

Ø  Ngenjet gerak gerak peralihan untuk berpindah menjadi agem kanan.

Ø  Ngotagpinggang bertukar tempat dari kanan ke kiri dan sebaliknya.

Ø  Ngelung rebah ke kiri dan ke kanan yang disertai dengan ngumad tarik kiri dan     tarik kanan.

Ø  Ngumbang ombak segara berjalan belok kebelakang dan kemuka.

Ø  Njrejeg ngider berputar kekanan dan kekiri berturut-turut sampai tiga kali.

Ø  Ngelung kri kanan beserta nyledet kiri kanan lalu metanjek kemudian berjalan.

Ø  Ngentrag berjalan cepat terus ngeseh dan menabur bunga sambil berjalan    ngumbang luk penjalin.

Ø  Metanjek ngandang berputar kekiri dan ditutup dengan gerak nyakup bawa.

4 Komentar (+add yours?)

  1. sisi
    Jun 09, 2015 @ 08:09:11

    ithnak you so much

    Balas

  2. velia
    Mei 07, 2014 @ 19:29:04

    aduh perbedaan tari bali dan tari jawa tuh apaan sih

    Balas

  3. velia
    Okt 14, 2011 @ 14:08:23

    thank you jadi tugas saya menjadi berhasil

    Balas

Tinggalkan komentar

CO.CC:Free Domain

Hasil Karya dan Kegiatan