Gambar Karikatur atau Gambar Kartun ?


Gambar karikatur banyak dijumpai di media-media cetak seperti koran dan majalah.  Seringkali yang menjadi obyek karikatur adalah tokoh-tokoh nasional dan internasional.  Bentuk hidung, alis, bibir, tubuh, tangan atau kaki bahkan bentuk rambut mereka diubah bentuknya, tapi orang yang melihatnya tetap saja tahu siapa tokoh yang ada dalam gambar karikatur tersebut.  Selain bentuk yang menjadi ciri khas dari si tokoh juga karena ada artikel yang menceritakan dibalik gambar itu.

Mereka yang dijadikan obyek karikatur biasanya tidak pernah protes. Hal ini disebabkan pembuatan gambar karikatur ini merupakan bentuk penghargaan dalam bentuk karya gambar yang lucu yang tidak menyinggung perasaan obyeknya.  Kalau toh ada yang tersinggung, itu karena gambar karikatur sering juga digunakan sebagai sarana kritik dan sindiran terhadap obyek pelakunya.

Gambaran Sindiran atau protes sosial

Ternyata masih banyak masyarakat yang sulit membedakan bentuk gambar karikatur dengan gambar kartun.  Sepertinya bentuk kedua gambar itu sama, bedanya gambar karikatur lebih bersifat sementara dari tokoh nyata dengan cerita satu babak, sedangkan gambar kartun lebih mempunyai karakter (non fiksi) yang dibuat dalam bentuk cerita yang panjang.

Gambar karikatur mengambil obyek dari seorang tokoh yang digambarkan tidak proporsional. Misalnya bentuk hidung yang menjadi ciri khasnya digambarkan berlebihan atau lebih besar.  Bisa juga karena ingin menyindir sang tokoh yang terlalu suka berbohong, maka digambarkan bentuk hidungnya yang panjang (seperti Pinokio?) Lainnya

Kreasi Stik Es Krim


Beberapa waktu yang lalu seorang teman mengeluh kebingungan ketika anaknya mendapat tugas membuat kreasi karya seni atau hasta karya dari sekolahnya. Mau buat apa ya? Hasil karya yang bagus, menarik, mudah membuatnya, mudah mencari bahannya dan murah harganya.
Waduh..syaratnya kok banyak sekali.  Biasanya kan makin mahal bahannya,
makin sulit membuatnya maka hasil karya jadinya juga makin bagus.  Ada benarnya juga, tapi tidak semua harus begitu.
Bukan saja teman saya sebagai orang tua yang merasa bingung karena mau tidak mau orangtua juga yang pada akhirnya membantu membuatnya atau bahkan membuatkan untuk anaknya.  Kebingungan seperti ini juga seringkali dialami oleh para guru di sekolah ketika mereka harus menterjemahkan materi belajar dalam bentuk tugas praktek untuk siswanya. Ditambah lagi jika latar belakang pendidikannya bukan dari bidang seni rupa. Lainnya

Sekilas Tentang Pelukis Basuki Abdullah


Tokoh seni lukis naturalis terpenting. Lahir di Solo, 27 Januari 1915 dan meninggal di Jakarta, 1993. Putra kedua Abdullah Suriosubroto (seorang pelukis naturalis era Indie Mooi) dan cucu dr. Wahidin Sudirohosodo,tokoh perintis Kebangkitan Nasional. Saudaranya, Sujono Abdullah dan Tridjoto Abdullah juga seorang pelukis. Pada 1933, ia dikirim ke Belanda untuk belajar melukis pada Akademis van Be/ldende Kunsten Free Academy offine Arts. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke Roma dan Paris. Ia memperoleh gelar Royal Academy, karena dapat menyelesaikan pendidikan yang seharusnya lima tahun menjadi tiga tahun.
Ia juga sempat mendapat bimbingan dari pelukis Schumacher menjelang kepulangannya ke Indonesia.

Basuki Abdullah, merupakan sedikit dari pelukis-pelukis terdidik dalam dunia seni rupa Indonesia pada tahun 1930-an. Ia mengembangkan kemampuan dalam seni potret lukisan pemandangan alamo lukisan-lukisan potretnya biasanya diidealkan, sementara komposisi bebasnya membawa satu selera romantis serta sedikit mewah.

Lainnya

Pameran Seni Rupa di Sekolah


Mengumpulkan Hasil Karya

Pengertian

Hasil karya yang dipamerkan dikumpulkan dengan cara seleksi. Jenis karya ini terdiri dari karya seni rupa yang meliputi dua dimensi dan tiga dimensi serta kerajinan tangan. Pengumpulan karya ini sekaligus sebagai pengumpulan atau pemasukan nilai mata pelajaran Seni Budaya dan Kerajinan.

Karya yang bisa dikerjakan secara pribadi (individu) dan kelompok (kolektif) adalah:

  • Menggambar bentuk (benda), pemandangan, gambar reklame, karikatur, kartun, wayang purwa gambar hiasan vignete, dan menggunakan huruf (kaligrafi).
  • Mengukir atau ukiran pada kayu, cadas, tanah liat dan relief.
  • Seni lukis.
  • Seni pahat (seni patung).
  • Seni kerajinan dengan membuat benda pakai dan benda hias.
  • Merangkai bungan, merangkai sayur, merangkai janur, dan merangkai buah.
  • Hasil karya menjahit, menyulam, kruistik, dan bordir.

Hasil karya seni tersebut disimpan di tempat khusus yang aman sehingga pada waktu yang ditentukan untuk pameran siap untuk ditata.

Lebih lanjut klik disini

Previous Older Entries

CO.CC:Free Domain

Hasil Karya dan Kegiatan